Inland Sea

Coordinate: 24 37′ 52.3″ N 51 21′ 23 E

Inland Sea, Qatar (Khor Al Adaid) adalah salah satu tujuan utama tempat off-roading di Qatar. Berjarak paling tidak 26 km dari Sealine Beach Resort, dengan waktu tempuh antara 30-50 menit, Inland Sea hanya bisa ditempuh dengan kendaraan 4WD. Jalan yang dilalui bervariasi, mulai dari tanah keras yang rata, gunungan pasir halus, tanah lembek bergaram, hingga tanah keras bersisik. Ada baiknya Anda pergi ke sana bersama seseorang yang sudah mengetahui daerahnya sehingga bisa memimpin melalui jalan yang benar, dan mengerti bagaimana mengeluarkan mobil dari jebakan pasir, jika terjadi. Meskipun, jika kendaraan kita terjebak (kepater, istilahIndonesia  kami di sini) orang-orang yang lewat pasti dengan senang hati akan membantu dan tidak akan berhenti sampai mobil berhasil dikeluarkan.

Inland Sea Location (see small red dot at the bottom of Qatar)
Inland Sea Location (see small red dot at the bottom of Qatar)

 

A close-up satellite view of Inland Sea
A close-up satellite view of Inland Sea

Berikut keterangan dari Wikipedia mengenai Inland Sea:

The Khor Al-Adaid area, also known regionally as the ‘Inland Sea’, is located in the south-east of the State of Qatar. The area presents a remarkable landscape formed by a globally unique combination of geological and geomorphological features. These features themselves create a diverse scenery of exceptional, undeveloped natural beauty, in what remains predominantly a ‘wilderness area’. Each landscape unit on its own, notably the Persian Gulf, large mobile dunes, the tidal embayment system, inland and coastal sabkha, recently discovered “salt hummocks”, stony deserts, elevated mesas and rocky outcrops, as well as the transition between each of them, contribute to the unique character of Qatar’s southern territory.

This intrinsic attractiveness, of a largely uninhabited area, is added to by the presence of a diverse native terrestrial flora and fauna alongside a varied and sensitive marine ecosystem. The flora present in the area is typical of those habitats represented and supports species and communities mostly widespread on the Arabian Peninsula, yet not occurring in the same combination in any other single locality. The fauna includes several species which are internationally rare and/or threatened, for example Dugong and Turtles, with populations of certain species of bird being of national and regional importance, e.g. long-distance migrant waterfowl winter, and regionally declining breeding species also resident, including Ospreys nesting on islets. Terrestrial areas continue to support Arabian Gazelles, while there are plans to reintroduce Arabian Oryx within the hinterland of Khor al-Adaid.

The Inland Sea is a large tidal embayment with a convoluted shoreline, about 15 kilometres from north to south and up to 12 kilometres from east to west. It is connected to the Persian Gulf by a relatively narrow, deep channel, about 10 kilometres in length. There is no comparable lagoonal system of this type known elsewhere in the world. The diverse water quality and bottom substrates create an exceptional variety of aquatic and semi-aquatic habitats of considerable importance for some endangered marine species, particularly turtles and dugongs. Furthermore there are several valuable archaeological sites and a diversity of cultural heritage sites to be found in the area. The rocky desert of the Al-Adaid area clearly supported bedouins and their grazing stock. Pre-historical use of the small islands in the khor has also been revealed. Traditional farming and fishing settlements existed in the area, but this lifestyle is now virtually lost. Some grazing of camels still continues.

 

 

And these are pictures while we were there on 6 March 2009 along with other Indonesian folks.

Salt-contained cracker found near Inland Sea. Anyone?
Salt-contained cracker found near Inland Sea. Anyone?

 

 

 

Bukit pasir dan landaian tanah basah bergaram dekat Inland Sea
Bukit pasir dan landaian tanah basah bergaram dekat Inland Sea

 

Inland Sea
Inland Sea
Fathan and his Bunda at Inland Sea
Fathan and his Bunda at Inland Sea
Faiq at Inland Sea
Faiq at Inland Sea
Wahyu at Inland Sea
Wahyu at Inland Sea

Foto di Al Corniche

Sore hari yang cerah, 7 Maret 2009, di Al Corniche, Doha

Ceria di Corniche - dengan background skyscrapers
Ceria di Corniche - dengan background skyscrapers

 

Dua jagoan Raedaya di Al Corniche
Dua jagoan Raedaya di Al Corniche

 

Apapun rekreasinya, minumannya Teh Botol Sosro
Apapun rekreasinya, minumannya Teh Botol Sosro

Al Faisaliya Garden 1

Coordinate: 250 20’ 33” N 510 26’ 44” E

Di sinilah permanent accommodationku nanti. Al Faisaliya Garden 1 adalah villa compund dengan 70 rumah, club house dan mosque. Rencananya 70 rumah ini akan dihuni oleh employee Qatargas (dan Rasgas?). Berlokasi di daerah Al Gharaffa, compound ini berada di dekat Al Gharaffa Stadium, di seberang Al Jazeera 3 compound, kira-kira 2 km dari Landmark Mall.

Dan, hey, berbeda dengan yang dijanjikan 4-bedroom villa, yang aku dapat adalah 6-bedroom villa. O amboi…too much for us. Enam kamar tidur itu tersebar satu di lantai 1, 4 di lantai 2 dan 1 di lantai 3. Sementara ada 2 kamar mandi di lantai 1, 3 kamar mandi di lantai 2 dan 1 kamar mandi di lantai 3. Duh kebayang deh gimana capeknya merawat rumah ini.

Waktu kami mengunjungi weekend 13 Maret lalu baru satu keluarga yang mendiami (Rashid, temen kami dari Pakistan). Kami sendiri baru berencana pindah dalam 2-3 minggu mendatang setelah dapat konfirmasi barang shipment datang. Sementara ini kami beli-beli deh furniture dan aksesoris rumah.

Satu yang paling terlihat ketika mengunjungi rumah ini adalah kualitas peralatan dan material yang digunakan sangat bagus (kecuali kitchen sink), sayangnya finishing touchnya kurang rapi. Banyak cat belepotan di kusen, alur tembok yang kurang lurus, penempatan kran dan peralatan mandi yang kurang rapi di dinding. Kalah deh ama tukang bangunan dari Indonesia.

Kunci rumah Al Faisaliya Garden 1
Kunci rumah Al Faisaliya Garden 1 (rumah dan mobil di background)

 

 

 

Whereabout: Ambil Al Shamal Road melewati Landmark Mall (i.e. belok kanan dari Markhiya Street). Belok kiri di Al Shamal bridge (ingat bahwa bridge/flyover/roundabout ini punya banyak exit) melewati Al Gharaffa Street, lalu belok kanan di Al Gharaffa Roundabout. Make U turn di roundabout dekat stadium (Al Gharaffa Sports Club), ambil slip road dan ambil belokan kanan pertama, di ujung jalan adalah Al Faisaliya Garden 1.

Family Residence Permit

Pengurusan family residence permit jauh lebih cepat dibanding RP untukku. Dua hari setelah keluargaku datang, aku bawa mereka ke Medical Commission untuk melakukan medical test. Anakku yang berusia di bawah 12 tahun tidak perlu medical test.

[Medical commission ada di Muntazah Street. Tepatnya sebelum dua buah pom bensin Woqod yg berseberangan. Kalo kita datang dari Doha ke arah Industrial Area, Medical Commission berada sebelum dua petrol station Woqod, di sebelah kiri jalan. Putar balik di roundabout setelah petrol station Woqod. Plang besar national health authority – medical commission pasti tidak akan memalingkan Anda. Untuk family langsung belok kanan dari gate – kalo untuk pria tinggal lurus lalu belok kanan]

Datang jam 9-an hari Senin, kami menyelesaikan medical test procedure selama kurang lebih 2jam. Itu mencakup pengurusan pengetikan form dalam bahasa Inggris, waktu tunggu untuk pembayaran, waktu tunggu medical test, dan proses blood drawing dan X-ray itu sendiri.

 Tiga hari kemudian, berkas medical test aku bawa ke Immigration di Qatargas untuk dilengkapi dengan formulir – dalam bahasa Arab – sebagai syarat ke CID untuk fingerprint. Hari Minggu, jam 7.40 kami sudah berada di Crimical Evidence and Investigation Department (CID) yang berlokasi di Sports Cty Road antara Beverly Hills garden dan Aziziya R/A. Hanya 5 menit proses finger print dilakukan. Untuk keluarga, ada section tersendiri di Ruangan No.4 sebelah kanan pintu masuk. Untuk company dan personal sponsorship ada di sebelah kiri (Ruangan 11 dan 12).

Selesai itu berkas aku kembalikan ke Bagian Immigration Qatargas untuk pengambilan IDCard termasuk pembayaran biaya RP.

Jadi praktis dalam 7-10 hari RP untuk family sudah bisa didapatkan.

Coordinates:

– Medical Commission: 250 13’ 54” N 510 31’ 3” E

– CID: 250 14’ 59” N 510 27’ 48” E

Syarat-syarat Family Residence Permit: copy passport, copy visa, dan pas photo

 Lesson learned and Best Practice:

          Datang pagi-pagi jam 7 agar mendapatkan pelayanan cepat

          Jangan lupa siapkan uang tunai QR100 per orang untuk biaya medical test dan pecahan QR10-an untuk ongkos pengetikan

          Ada tempat tunggu di sebelah kiri pintu masuk layanan medical test untuk family dan wanita. Daripada menunggu dalam angin/panas di luar. Ada 2 vending machine tersedia yang bisa digunakan dengan menggunakan pecahan 1 rial

–    Gak perlu puasa

 

Al Sadd Residence yang mana?

Ada 3 kompleks gedung yang menggunakan nama Al Sadd Residence! Dan ini membingungkan aku ketika pindahan dari Tatweer Complex di deket TV Roundabout hari Minggu sore 1 Maret 2009. Dengan pedenya aku pergi ke Al Sadd Residence di belakang Merweb Hotel – karena itu yang aku tahu. Security yang menemuiku mengatakan aku salah. Ini bukan gedung buat Qatargas. Lalu dia menunjukkan kompleks gedung yang berada di belakang QNB Al Sadd.

Pergi ke kompleks yang dimaksud aku menemui seseorang yang kelihatan bingung ketika aku tanyain maksud kedatanganku. Dia mengatakan gedung ini ditempati oleh Qatar Airways. Dan dia merefer ke gedung lain – yang ternyata salah. Aku telpon orang housing lalu dia menunjukkan arah yang bagiku belum terlalu jelas karena faktor bahasanya. Aku telpon lagi temen Pakistanku lalu – aha- dari dialah aku menemukan jalan yang benar. Dari arah Al Sadd belok kanan di perempatan ToysRus, speed hump pertama belok kanan, perempatan pertama kemudian belok kiri, tak jauh dari situ adalah Al Sadd Residence yang sebenarnya. Thanks Rashid. Di kemudian jam aku tahu bahwa lokasi ini tidak jauh dari Al Sadd Residence di belakang Merweb. Tinggal lurus aja dari belokan Al Fardan Plaza dari Al Sadd Street, lalu belok kanan melalui Maha Complex  dan lurus melewati perempatan.

Pelajaran moralnya adalah:

  1. Ingat bahwa orang sini menunjuk alamat bukan dari nama jalan tapi dari landmark atau lokasi. Jadi penting untuk tahu arah dan ciri-ciri landmark daripada nama jalan.
  2. Pastikan arah yang dituju sebelum berangkat. Jangan mengasumsikan alamat yang Anda maksud sudah benar. Jika ada, gunakan coordinate. Saya suka taglinenya GPS: Every place is unique (karena koordinatnya). Anda tidak mungkin salah jika menggunakan coordinate. Kecuali jika koordinat yang diberikan salah.

Coordinate Al Sadd Residence Qatargas: 250 16’ 45” N 510 30’ 11” E

      3. Jangan sok pede….kayak aku….ha….ha…Lebih baik tanya sama orangyang tinggal di situ.

Al Sadd Residence Qatargas ini adalah bangunan 6 lantai plus 1 lantai basement. Di setiap lantai terdapat kira-kira 6 ruangan. Aku mendapatkan apartment fully furnished 3 kamar tidur. 1 master bedroom dengan kamar mandi bathtub di dalam. 1 shared bathroom dengan bathtub untuk 2 kamar tidur anak. 1 furnished kitchen. 1 hall dengan 3-2-1 sofa seater, TV set, dining table dan mirorr table.

Parkir disediakan di basement – hanya saja perlu kehati-hatian mengingat sempitnya lokasi. Bisa juga parkir di depan cuman terbatas untuk 3 mobil.

As for locality, apartment ini dekat dengan 2 mini market (one and two blocks away), 400m dari masjid, 200m dari Royal Plaza, 150m dari QNB Branch, dan 500m dari Toys R Us.

Shipment of Household Effects

Urusan packing dan shipment memang menjadi salah satu bagian rumit dari proses pindah rumah. Untunglah, kami terbiasa pindah rumah sehingga terlatih bertindak cepat dan efisien dalam memindahkan isi rumah ke tempat lain.

“Berapa kali kamu sudah pindah rumah Wahyu?”

Kira-kira sebulan sebelum pindahan saya dan isteri sudah mendaftar barang-barang menjadi barang yang ditinggal bersama dengan rumah yang dijual, barang yang dijual, barang yang mau diberi ke orang lain, barang yang mau dibawa, dan barang yang mau dibeli untuk dibawa.

Tiga minggu sebelum departure date ke Qatar, aku kontak Crown Relocation mengenai service air freight household effects dari Balikpapan ke Doha. [Perusahaan sejenis lainnya misalnya Tiger Movers, Santa Fe atau perusahaan cargo]. Crown aku pilih karena ia punya kantor perwakilan di Doha dan sering dipakai rekan ekspat selain Tiger yang balik ke negaranya). Dari email ke mereka, aku bisa tahu rate, terms and conditions, serta service yang diberikan. Seems like the cost within limit given by the company. Mereka kasih initial quotation lalu aku kasih order confirmation letter.

Ratenya sebagai berikut:

– Door-to-door charge  USD8.5/kg

– VAT USD0.1/kg

Total yang aku bayar ternyata adalah USD5,869.66 yang mencakup origin service USD630 (+VAT 10%), door-to-door service USD4,725 dan air transit insurance USD410.6 (+VAT10%) untuk 545kg nett weight barang atau 622 kg volumetric weight barang.

Semua airlines mendasarkan freight charges mereka berdasarkan volumetric gross weight. Volumetric weight (in kg) = volume (in cubic meters) x 167. Mereka mengukur gross weight, menghitung volumetric weight dari volume dan mencharge whichever is the greater amount. Berat yang diukur di rumah adalah nett weight. Gross weight mencakup pallete dan protective packing.

Pembayaran (jika insurance diambil) di atas mencakup storage di storage facility mereka selama 60 hari di origin dan 60 hari di destination. Di luar itu bisa diperpanjang dengan rate yang cukup ringan (0.3%) per month. Selain itu mereka menawarkan insurance tersendiri jika kita mengangkut barang dengan nilai tinggi per itemnya i.e. jewellery, antiques, paintings. Aku memilih lump sum insurance dengan rate di atas. Mereka juga menawarkan protection khusus seperti misalnya anti-mold untuk barang yang mudah jamuran.

Berikut service yang mereka berikan di origin, port dan destination:

At Origin Country:

·         Supply of all necessary high-quality packing and wrapping material

·         Packing and wrapping of all items by experienced packing crew

·         Preparation of numbered inventory list and description for customs clearance

·         Crown color locator system will be applied to all packages packed

·         Professional stacking into steamship container(s)/wooden liftvan containers or air tri-wall cartons

·         Sealing of wooden liftvans in your presence

·         Loading at container at storage facility

Transportation:

·         All truckage/container haulage required in Indonesia

·         Payment of freight cost to destination

·         Freight to destination, inclusive of terminal handling charges and all normal related port or airport charges

At Destination Country (for door-to-door shipments only)

·         Coordination of normal customs clearance

·         Pick up of shipment at port of destination

·         Single, direct delivery to residence with normal access

·         Normal unpacking and setting up

·         Removal of packing debris at time of delivery

·         Assistance in insurance claim process if necessary

Common Exclusion

·         Import customs duties/taxes/fines

·         Any potential custom inspection and examination and/or quarantine related charges

·         Port demurrage or extra storage/warehouse handling at destination

·         Stair carry or walk-up above second floor (without elevator) at destination, external hoisting/crane services

·         Disconnection/connection of computers, audio-visual equipment, and appliances

·         Additional collection or split delivery at destination; disposal of furniture

·         Delivery can only be completed during normal business hours relevan to the destination country, unless other arrangement made

·         Any freight rate increases or war risk surcharge imposed on freight will be billed at cost

·         Parking permit/fee at destination

Sumber: Crown Relocation.

Packing di Balikpapan pada tanggal 26 February 2009, aku mendapat konfirmasi barang diterbangkan dari Jakarta memakai Qatar Airways pada 11 Maret dan tiba di Doha 12 Maret. Tanggal 17 Maret 2009, barang sampai dengan selamat tanpa ada sedikitpun yang rusak atau ditahan oleh customs. Tiga orang kru Filipino yang mengantar membawa masuk semua barang sesuai designation yang kita inginkan, menawarkan membuka semua bungkus, mengeluarkannya, atau cukup diletakkannya. Mereka juga akan membawa pergi semua wrapping materials yang terpakai. Terlihat professional dalam unpacking mereka bekerja cepat dan ringkas. tidak sampai 2 jam semua proses unloading dan unpacking 21 koli sudah selesai. Itu sudah termasuk pemasangan kembali sebuah lemari baru (yang seharusnya tidak masuk service tapi mereka tawarkan).

All in all aku menilai servicenya bagus dan professional, deliverynya (3 minggu) acceptable, ratenya sepadan dan make sense, dan pekerja dan relocation consultantnya helpful.

Thanks Crown!

 

 

 

 

A New Beginning Part 2

Finally, we moved (again). Now with more challenging environment and (hopefully) higher standard of living. I would consider this family moving to Qatar as a new beginning part 2 – as part 1 is for my new beginning. Etihad Airways airplane Airbus A330 took us from Jakarta to Doha via Abu Dhabi, UAE. It was as smooth as silk trip. Evertyhing seems eased by Allah the Almighty. From the point we checked-in, on the plane, arrival, dan headed to the accommodation.

We arrived at CGK airport at about 12.30 PM almost three hours prior to take off. Dengan 2 koper besar dan 2 koper kecil, kami berempat akan memulai perjalanan berjam-jam menuju Doha. Check in di counter Etihad kami dilayani dengan baik. Sepeti biasa barang bawaan cabin melebihi batas 7 kg sehingga perlu kami kurangi sedikit dipindahkan ke koper lain. Selebihnya lancar. Oh ya jangan lupa membuat frequent flyer Etihad. Enaknya, miles anggota keluarga bisa dijadikan satu dengan kepala keluarga membuat pengumpulan miles semakin cepat.

Urusan boarding pass selesai kami menuju ke counter bebas fiskal. Di sini pun urusan lancar. Aku sudah menyiapkan copy NPWP, copy KK, dan copy passport. Anak di bawah 12 tahun bebas fiskal. Petugas saya lihat mengecek keabsahan NPWP, lalu menstempel boarding pass dengan bebas fiskal. Di gate pemeriksaan bebas fiskal, petugas hanya memeriksa boarding pass dengan cepat lalu mempersilahkan kami ke gate pemeriksaan immigrasi. Masih tersisa sekitar dua jam sebelum take off atau satu jam sebelum boarding sehingga kami memutuskan untuk mampir ke salah satu lounge. Lumayan dengan Garuda-Citibank Platinum, aku dan istri gratis, anakku yang kecil juga gratis sementara yang besar cuman bayar 50 ribu rupiah. Menuju ke waiting lounge kami sempat dicegat petugas Etihad. Ternyata mereka memeriksa dengan detail data visa dengan identitas passport. Memastikan spelling, tanggal, dan data lain sama persis. Banyak kejadian penumpang direject begitu sampai di Doha karena ketidaksesuaian data. Lesson learned: Periksa data visa Anda dan keluarga untuk memastikan kesesuaian dengan passport.

Boarding tepat waktu sekitar 50 menit sebelum official take off. Keluarga yang membawa anak didahulukan bersamaan dengan penumpang business. Anak-anak seperti tidak sabar pengen mengoprek fasilitas entertainment padahal fasilitas itu belum aktif sampai pesawat reaching some points int he altitude. Duduk di belakang satu keluarga Indonesia, kami menempati deretan 4 kursi di tengah. Keluarga di depan kami duh….ribut banget hampir di sepanjang perjalanan dengan teriakan anak-anaknya dan bujukan-bujukan ayah bundanya untuk mendiamkan anak-anaknya. Entahlah, apa yang bikin ribut. Didikan orangtua pada anak-anak kecil akan terlihat begitu anak-anak berada di area publik. Soalnya mereka menganggap area publik adalah bukan area orang tua mereka sehingga merasa mereka bebas dari aturan orang tua. Padahal di situ “ujian” sebenarnya.

Tercatat Etihad memberikan dua kali meals selama penerbangan dengan minuman bisa direquest selama penerbangan, di luar air putih dan kacang yang diberikan sesaat sebelum take off dan sesaat sebelum makanan kedua datang (2 jam sebelum landing). Pesanan yang aku lakukan lewat internet disajikan sesuai permintaan. Enaknya kami mendapatkan meals lebih dulu dari penumpang lain. Makanan sea food meals pesananku terasa biasa, mungkin karena overcooked sementara makanan child meals menurut anak-anak enak. Anak-anak juga mendapatkan souvenir berupa travel diary dan boneka Etihad. Mendarat di Abu Dhabi, kami langsung transfer ke ke gate 35 melewati security check dan 15 menit perjalanan jalan kaki melalui koridor berliku. Boarding tepat waktu dan landing tepat waktu. Perjalanan ke Doha yang singkat lebih kurang 45 menit membuat penerbangan tidak terasa. Hanya sandwich atau hot dog yang menemani penerbangan singkat ini. Dari ketinggian, Abu Dhabi waktu malam terlihat semarak dipenuhi deretan lampu jalan atau kompleks perumahan.

And finally, here we go. Welcome to Doha. Sesuai anjuran rekan-rekan, kalau travelling dengan keluarga tidakusah memanfaatkan jasa Al Maha karena family-centered environment di Qatar membuat family diberi keistimewaan. Kami dipisahkan dari penumpang-penumpang lainnya melewati jalur khusus family.Sangat cepat. Keluar dari immigration check aku langsung membeli kartu Hala untuk isteri, lalu menuju areapengambilan bagasi. Alhamdulillah tidak ada yang tertinggal dan rusak. Dan enaknya travelling dengan anak-anak/keluarga – CD games/software lolos X-ray machine.

Om Edy Suhendra yang menjemput kami sudah berada di parkiran tepat di seberang pintu keluar kedatangan, dengan Hyundai Santa Fenya dan bendera merah putih kesayangannya. Kami menembus udara dingin Doha malam itu yang terisi sedikit debu pasir di udara karena badai pasir.

Dan Pasir sepertinya akan jadi bagian sehari-hari berikutnya kami di Qatar, tempat kami memulai hari yang baru. A new beginning.

Goodbye Balikpapan Na!

Aku harus mengakui bahwa Balikpapan adalah satu di antara dua kota yang aku paling sukai selama aku tinggal (selain Bandung).

Kenapa aku suka:

          Aman, kriminalitas rendah

          Bersih

          Penduduknya tertib, ramah, tidak kampungan

          Nyaris tanpa konflik, suasana kondusif

          Ukurannya tidak terlalu besar

          Basic needs ada semua dengan major outlets ada dan mencukupi

          Semua urusan pemerintahan hampir semuanya professional

          Sedikit macet

          Banyak temen di sini, banyak kegiatan

Yang tidak aku suka:

          Infrastruktur terbatas (terutama listrik yang sering byar-pet)

          Limited travelling option

          Biaya hidup mahal

          Banyak tergantung pada pasokan barang luar daerah

Goodbye Balikpapan. I wish I could stay longer….

So little time so much to do….

Aku hanya punya waktu 6 hari untuk membereskan semua urusan di Balikpapan terkait dengan pindahan karenanya semuanya harus serba cepat dan efisien. Datang Jumat malam, Sabtu paginya aku dah harus menyelesaikan satu tugas: jual mobil. Untungnya urusan kredit mobil dengan Bank CIMB Niaga dah diberesin Bunda sebelum aku datang. Jadi BPKB, kunci serep sudah di tangan. Supaya cepat terpaksa lewat jalur dealer. Selisih 2-jutaan dari harga pasar mobil aku lepas. Aku nurut kata temenku, selisih sedikit lepas saja Pak…selisihnya bisa dicari di Qatar…pembeli belum tentu bisa dapat dengan mudah.Urusan mobil beres aku langsung rental mobil. Apa boleh buat…untuk pergerakan selama aku di Balikpapan.

Hari Minggu aku manfaatin untuk belanja beberapa barang yang mau dibawa ke Qatar via shipment. Senin Selasa aku manfaatin untuk urusan perbankan seperti ngurus ATM, internet banking, buka tambahan Niaga Pendidikan, transfer2. Selain itu aku juga ke Notaris untuk me-roya (hapus jaminan) SHM rumah di Balikpapan karena sudah lunas dari KPR dan karena mau dijual. Urusan lain dengan notaris adalah membuat surat kuasa menjual rumah (biayanya 250 ribu) karena pada saat transaksi nanti aku tidak ada di Balikpapan dan diwakili oleh ayah mertua. Oh ya biaya roya yang jalur cepat (kurang dari seminggu) 600 ribu – aku gak tahu tarif resmi BPN berapa. Malamnya dipakai buat packing dan nyiapin barang yang mau diangkut.

Hari Rabu adalah hari terakhir sekolah Faiq. Aku ke sekolahnya untuk ambil leaving certificate dan raport asli.

Kamis adalah hari pengepakan oleh Crown sembari aku beresin beberapa urusan perbankan yang tertinggal seperti transfer US dollar buat pembayaran packing. Malam Jumat adalah malam terakhir kami di Balikpapan.Aku sempet makan bareng ama temen2 Chevron

Jumat pagi, semuanya sibuk. Last minute packing dan last minute briefing. Aku briefing Mbah Kung beberapa to do list selama Mbah Kung di Balikpapan sampai serah terima rumah. Sementara Bunda mem-briefing barang yang nanti  harus di-handover ke temen-temennya. Pesawat Garuda membawa kami ke Jakarta untuk menginap sehari di sana sebelum bertolak ke Doha, Qatar keesokan harinya.

Etihad

Kenapa waktu berjalan begitu lambat…..penerbangan ini…..waktu tunggu itu….Tidak salah memang yang mengatakan Time flies if you’re having fun dan menunggu adalah pekerjaan yangmembosankan.

Meskipun tidak selama pener bangan terpanjang yang pernah aku lakukan dari Singapore – Moscow – Houston (hampir 22 jam), penerbangan total 11 jam Doha ke Balikpapan (tak termasuk waktu tunggu, transit dan taxi) tetap saja terasa lama.

Penerbangan Etihad ke Abu Dhabi berangkat tepat waktu 22.40 PM. Sebelumnya diantar oleh Hyundai santa Fe-nya Oom Edy aku tiba di Doha International Airport sekitar jam 19.30-an. Counter check-in sudah buka sehingga aku bisa langsung check-in. Sisa waktu hampir dua jam sebelum boarding aku pakai buat makan malam, sholat, browsing internet dan beli buku. Aku masih belum percaya – seperti bayanganku pertama kali datang ke Doha – bahwa bandara international di negara kaya ini tidak banyak menawarkan enjoyment buat penggunanya. Nothing virtually can be done in this tiny airport. Semoga bandara baru New Doha International Airport yang sedang dibangun memberi banyak kenyamanan, dan enjoyment buat penunggu penasaran seperti aku ini.

Penerbangan ke Abu Dhabi sangat singkat. 15 menit pesawat mengudara, pramugari membagikan hotdog lalu mengumpulkan sampahnya 10-15 menit kemudian karena pesawat akan landing. Penerbangan ke Abu Dhabi hanya memakan waktu 45-50 menit.

Lalu, uhhh, Abu Dhabi memberikan kejutan, begitu masuk ke transit lounge, penumpang dipaparkan pada atrium sentral bundar dengan tiang bermotif mozaic yang penuh dengan kerumunan banyak orang yang sibuk mencari-cari arah ke gatenya masing-masing serta kepungan toko duty free. Seolah Abu Dhabi menyuruh sok belanja dengan nada memaksa. Kalau Anda pernah transit di Singapore, di Domodedovo Moscow, atau LAX Los Angeles, Anda akan percaya bahwa begitu datang dan langsung dihadapkan pada kerumunan banyak orang dan masuk ke labirin duty free adalah sambutan yang kurang menyamankan.

Selepas atrium dan melewati security check, aku mesti melewati koridor panjang sejauh 15 menit jalan kaki (andai kecepatan jalan kaki adalah 6 km/jam rata-rata maka jaraknya adalah 1.5 km). Tidak menunggu lama, aku boarding tepat waktu ke pesawat airbus A330 Etihad yang akan membawaku ke Jakarta.

Praktis satu jam aku berada di dalam perut pesawat bernada beige di interiornya ini sampai pesawat take-off. Fasilitas kamera di bawah pesawat dan di depan pesawat cukup mampu mengagumkan anak desa ini – (baru kali ini jek naik pesawat dengan fasilitas kamera – tidak juga pesawat antar benua milik SIA yang aku tumpangi 5 bulan lalu).

Beberapa catatan mengenai tiket, layanan dan performa Etihad yang aku tumpangi:

          Layanan ground handling bagus.

          Boarding, take off dan landing tepat waktu dengan margin tidak sampai 10 menit

          Leg room Etihad jarak pendek (A319) lebih roomy dibanding Etihad jarak jauh (A330)

          Makanan sesuai pesanan via internet. Kualitas tidak konsisten. Kadang enak kadang biasa. Kebanyakan overcooked.

          Layanan di udara cukup bagus

          Entertainment dengan pilihan games, movie, audio, TV, communication, dan maps/camera. Pilihan film terbaru terbatas. Musik dan film Indonesia agak terbatas dibanding misalnya SIA atau Qatar Airways jarak jauh.

          Amenities standard

          Harga tiket saat itu: QAR2980 (round trip, satu level di atas tiket termurah QAR2500).